Menyediakan informasi lengkap dengan rincian yang mendalam mengenai peristiwa terkini.

9 Jenis Orang yang Dijanjikan Surga dalam Islam

Surga merupakan destinasi yang diinginkan oleh seluruh manusia tanpa kecualipun bagi umat Muslim. Setiap individu bersaing untuk menyempurnakan dirinya agar dapat diterima sebagai penduduk surgawi. Hal ini meliputi aktif dalam ibadah, melakukan perbuatan mulia, serta menghindari segala hal yang dilarang Tuhan.

Nah, dalam Islam, ada kelompok orang yang diberi janji akan memasuki surga . Apa saja kelompok-kelompok tersebut? Silakan baca selanjutnya di review berikut ini, ya.

1. Seseorang yang memberi kesaksian bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah

Berattestasi tidak adanya tuhan kecuali Allah merupakan jalan menuju surgawi. Di dalam agama Islam, pernyataan ini terwujud melalui dua kalimat shahadah. Menyebutkan kedua kalimat tersebut pula adalah persyaratan bagi mereka yang berkeinginan memasuki keyakinan Islam.

Menurut Hadits Riwayat Ahmad, Nabi Muhammad SAW pernah berpesan:

Kunci surga adalah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.

Artinya: "Portal ke surgawi terletak di sana dimanifestasikan dengan menyatakan tidak ada Tuhan melainkan Allah."

Mengucapkan syahadat merupakan landasan utama dalam menentukan apakah seseorang berhak memasuki surga atau tidak. Surga ini terbuka hanya untuk mereka yang dengan tulus mengaku bahwa Allah adalah tuhan tunggal.

Jika tidak ada tauhid ini, seluruh perbuatan baik takkan mampu memastikan keselamatan di hari kiamat nanti. Seperti juga yang disabdakan Nabi Muhammad SAW:

Si seseorang meninggal dunia dengan mengetahui bahwa tidak ada ilah selain Allah, maka ia akan memasuki surga.

Artinya: "Siapakah yang meninggal dunia sambil mempercayai tidak ada tuhan melainkan Allah, maka dialah akan mendapatkan tempat di surga." (HR. Muslim)

Menurut hadits tersebut, setiap orang yang wafat sambil yakin tanpa keraguan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, akan menjadi seorang penduduk syurga.

2. Seseorang yang melaksanakan shalat

Kategori dari mereka yang dijanjikan surga adalah mereka yang menjalankan shalat lima waktu dengan teratur. Shalat lima waktu ini merupakan bagian integral dari rukun Islam dan berperan sebagai kunci penting kedua sesudah bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah rasul-Nya.

Di samping itu, sholat lima waktu adalah ibadah yang akan diperiksa terlebih dahulu pada hari kiamat. Sholat mencerminkan iman seseorang terhadap Allah SWT.

Ternyata, salat dianggap sebagai kuncinya yang membuka gerbang surgawi. Seperti yang diterangkan oleh Dr. Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki seperti ini:

Dan shalat serta sisa dari rukun yang giginya tidak dapat dilewati tanpa adanya keduanya untuk mendapatkan keberhasilan atau kemajuan.

Artinya: "Shalat beserta setiap rukunnya adalah seperti gigi pengaman yang membuka pintu menuju surgawi."

Sholat memiliki dampak besar pada perilaku orang tersebut. Apabila sholat dilakukan dengan benar mengikuti aturan, maka semua perbuatan mereka akan baik pula. Sebaliknya, apabila sholat seseorang tidak tepat, maka seluruh perbuatan yang mereka miliki pun cenderung buruk.

3. Seseorang yang humble

Rendah hati adalah suatu kebajikan. Di dalam agama Islam, karakter ini dikenal sebagai tawadhu’. Seseorang yang bersikaprendah hati pasti akan dipromosikan tingkatan serta kedudukannya oleh Allah. Hal itu sudah diuraikan dalam hadits dari Nabi Muhammad seperti dibawah ini.

Dan tidak ada orang yang merendah di hadapan Allah kecuali Dia-lah Yang Maha Tinggi akan mengangkatnya.

Artinya: "Tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya." (HR Ahmad)

Sebaliknya, mereka yang bersifat angkuh dan merasa superior terhadap oranglain tidak termasuk dalam kelompok yang dipastikan dapat memasuki surga.

Sifat angkuh bisa membuat seseorang terpisah dari perilaku seorang mukmin. Orang yang merasa tinggi hati biasanya enggan untuk mendengarkan nasehat serta kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka.

Tidak akan masuk surga orang yang memiliki seulas ketamakan di hatinya meski hanya seberat debu.

Artinya: "Seseorang tidak akan memasuki surga jika dalam hatinya terdapat keangkuhan sekecil biji." (HR. Muslim)

4. Seseorang yang beradab dan rendah hati

Layyin Istilah ini menggambarkan seseorang yang halus, sopan, dan berbudi pekerti. Ke dua ciri tersebut adalah karunia dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW serta pengikut-pengikunya. Seperti yang dijelaskan dalam Surah Ali 'Imran ayat 159 sebagai berikut.

Dengan rahmat Allah itu Dia pelan-pada mereka dan jika Engkau bersikap kasar hati kepada mereka pastilah mereka meninggalkan-Mu.

Pesan tersebut berbunyi: "Berkat kekuasaan Allah SWT, Engkaulah yang ramah kepada kaummu. Jika Engkau bersikap tegas dan keras kepala, tentu orang-orang akan menjauh dari Engkau."

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang dipenuhi dengan rasa bela sungkawa, senantiasa dapat mengendalikan dirinya, serta memaafkan mereka yang telah melakukan kesalahan. Ketulusan dan penghargaan terhadap perbuatan baik menjadi landasan utama dalam setiap tindakan positifnya.

Orang yang bersifat keras dan kasar cenderung mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan baik. Secara mendasar, kebaikan berasal dari sikap lemah lembut serta rasa kasih sayang kepada orang lain.

Siapa yang kehilangan kesopanan, akan kehilangan pula kebaikan.

Artinya: "Siapakah yang tidak mempunyai lemah lembut, bagi orang tersebut tidak ada kemanisan." (HR Muslim)

5. Seseorang yang gemar memberikan bantuan tanpa mengharap imbalan

Kategori dari mereka yang dijamin tempat Surga berikutnya terdiri atas individu-individu yang senang memberikan bantuan. Siapa pun yang sukarela membantu orang-orang yang sedang menghadapi kesulitan, maka segala hal baik akan diberikan kepada mereka entah itu rezeki di dunia maupun kehidupan setelah mati. Salah satu bentuk pemberian tersebut ialah dengan mudanya seseorang untuk memasuki surga.

Dikatakan Rasulullah SAW: "Siapa yang meringankan kesengsaraan seorang mu'min dari berbagai cobaan di dunia, maka Allah akan mengurangi bebannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan urusan kepada orang yang sedang susah, niscaya Allah akan memberi kemudahan kepadanya baik di dunia maupun akhirat. Dan siapalah yang menutupi dosa saudaranya, maka Allah pun akan menyembunyikan dia di dunia dan akherat. Allah selalu membantu hamba-Nya asal hamba tersebut juga turut membantu saudaranya."

Pesan ini berbunyi: “Siapapun yang menyembuhkan penderitaan seorang mu'min, Allah akan meredakan penderitaaannya pada Hari Kiamat. Siapa pun yang membantu seseorang dalam kesulitannya, Allah akan membuat jalan hidupnya menjadi lebih mudah baik di dunia maupun di akherat. Jika ada yang menutupi kekurangan sesama muslim, maka Allah juga akan menutupi kekurangannya sendiri di dunia dan diakhirat. Selama seseorang terus-menerus membantu saudara-saudarnya, Allah pasti akan senantiasa menjaga mereka.” (HR Muslim)

6. Orang yang ramah dan murah senyum

Sifat qarib Yakni dekat, mengasyikkan, dan ramah senyum. Ciri-ciri tersebut menjadi modal bagi seseorang menuju surga.

Saling dekat dan memiliki hubungan positif dengan berbagai individu adalah ciri karakter yang menggambarkan kebaikan. Hargailah sesama seperti cara Anda menyayangi diri sendiri.

Tidak ada di antara kalian yang percaya, sampai-sampai ia menginginkan untuk saudaranya apa yang dia inginkkan untuk dirinya sendiri.

Artinya: "Imanmu tidak akan sempurna sampai kamu menyayangi untuk saudaramu sesama hal yang kamu sayang untuk dirimu sendiri." (HR Al-Bukhari)

Di samping itu, Rasulullah juga mengajak umatnya untuk saling menyampaikan kado. Ini dapat menjadi metode efektif untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan. Pesan tersebut sudah dicatat dalam beberapa riwayat hadits seperti di bawah ini.

تَهَادُوا تَحَابُّوا

Pesan ini berbunyi: "Berilah hadiah kepada satu sama lain, niscaya kamu akan saling mencintai." ( HR Al-Bukhari )

7. Seseorang dengan kebiasaan dermawan dalam memberi sedekah

Seseorang yang suka berinfak akan lebih cepat mencapai surgawi. Karakter mulia ini dapat diawali dengan memberikan makanan atau bantuan kepada kerabat yang sedang mengalami kesusahan.

Yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.

Artinya: "Seseorang yang murah hati akan berdekatan dengan Tuhan, mendekati Surga, diterima oleh manusia, serta menjauhi Neraka." (HR. Tirmidzi)

Wirausaha percaya bahwa harta yang mereka berikan akan dikembalikan oleh Allah SWT sebanyak sepuluh kali lebih baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seseorang yang suka memberi sedekah akan memperoleh tempat di surga. Di sisi lain, orang yang kikir akan kesulitan mencapai surgawi.

8. Seseorang yang menyebarkan ketenangan dan kebaikan

Orang yang gemar menyebarkan kebaikan dan salam tergolong dalam kelompok orang yang dipromiskan untuk memasuki surga. Walaupun sepertinya remeh, namun memberi salam memiliki arti yang sangat dalam.

Assalamualaikum bermakna keamanan, karunia, serta berkat dari Allah yang diharapkan mengalir atas dirimu. Menyampaikan salam juga merupakan cara untuk mempertahankan ketenangan dan persatuan di antara manusia.

Berikut adalah sebuah hadits yang menekankan kepentingan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat.

Sebarkan salam, bagikan makanan, jalin hubungan keluarga dan sembahyanglah saat orang lain sedang tidur untuk memasuki surga dengan damai.

Maknanya adalah: "Sebarkan keharmonisan, bagikan makanan, jalin silaturahmi, dan shalat saat orang lain sedang tertidur, maka kamu akan memasuki surga dengan tenang." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

9. Seseorang yang memelihara hubungan kekeluargaan serta persaudaraan

Yang terakhir, kelompok orang yang dipastikan akan memasuki surga adalah mereka yang melestarikan tali kebersamaan dan persaudaraan. Bahkan sekadar menyapa dengan salam pun telah mencakup usaha untuk menjaga hubungan baik tersebut.

Betapa menyegarkannya jika seseorang dapat menerima kembali kerabat yang telah memutus ikatan kekeluargaan dengan mereka. Berikut terdapat sebuah hadis yang menyinggung tentang topik ini:

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ

Artinya: "Ada tiga perkara yang membuat seseorang akan diperiksa oleh Allah dengan lebih mudah serta akan masuk surga karena belas kasihan-Nya. Para sahabat bertanya kepada Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam, untuk siapakah ini? Beliau menjawab: Membantu orang yang menolakmu, memaafkan mereka yang telah merugikanmu, dan membina hubungan baik dengan mereka yang putus kontak daripadamu. Lalu para sahabat bertanya lagi, apabila kita melakukan itu, apa manfaatnya wahai Rasululloh shallallahu 'alaihi wasallam? Jawab Rasululloh: Kalian akan diproses secara cepat dalam penghitungan akhir hayat kalian dan Allah SWT pasti menyambut kamu ke surgawi berkat kemurahan hati-Nya." (Al-Hakim diriwayatkan)

Menurut hadits tersebut, seseorang dapat diberikan kemudahan dalam pembalasan hak dan mendapatkan tempat di surgawi berkat kehendak Allah Swt jika ia melaksanakan tiga kewajiban ini. Yang pertama adalah bersikap baik kepada mereka yang telah menyulitkannya. Poin kedua ialah mentolerir perilaku orang-orang yang bertindak zalim terhadapnya. Dan poin ketiganya yaitu tetap menjaga hubungan baik dengan para saudara meski ikatan persaudaraan sudah dipotong oleh mereka sendiri.

Itulah kelompok orang yang diberi janji ke Surga dalam agama Islam. Meski keselamatan akhirat ditentukan oleh Allah Swt., mari kita terus meneruskan ibadah serta bersikap baik kepada sesama agar mendapatkan ridha-Nya.

Penulis: Kartika Puspita Dewi

Tidak ada komentar

Posting Komentar