Berikut adalah ringkasan pelajaran PAI mengenai Andalusia, kota peradaban Islam di barat.
Dirancang untuk murid kelas 7 Sekolah Menengah Pertama, bahan belajar ini diberikan dalam bentuk poin-poin esensial yang sudah dipersingkat sebisa mungkin.
Terdapat diskusi mengenai Kehidupan Andalusia, sebuah peradaban Islam di Barat (756-1031 M), yang menjadi bagian dari Bab 10 dalam Kurikulum Merdeka.
Perhatikan ringkasannya di sini lengkap dengan materinya yang dipublikasikan lewat kanal YouTube Portal Edukasi.
Bani Umayyah di Andalusia
Islam datang ke Andalusia pada tahun 92 Hijriah ketika daerah tersebut berada di bawah kendali suku Gothic (Gothik).
Muhammad bin Nusair, saat menjadi gubernur Afrika Utara, mengirim tentara di bawah kepemimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 710 M untuk merebut kendali daerah tersebut dan sukses melaksanakan penaklukan itu pada tahun 712 M.
Pada tanggal 15 Mei 756 M., 'Abd al-Rahman al-Dakhil mengumumkan pendirian Emirate Umayyah II di Andalusia (Spanyol).
Warga Spanyol merasakan kegembiraan dan mencapai kesejahteraan di bawah kepemimpinan Islam.
Orang Kristen merasakan kemerdekaannya dan tidak terganggu saat menjalankan ritual beragama serta adat istiadatnya.
Kelompok orang Yahudi sungguh-sungguh merasa terbantu dengan adanya kaum Arab tersebut.
Mereka mendapatkan kemerdekaan dan dengan sigap membantu bangsa Arab untuk menjalankan pemerintahan di Spanyol serta menaikkan derajat peradaban negara tersebut ke tahap yang lebih maju.
Di tahun 750 M, terjadi suatu peristiwa penting di Damaskus yang menggulingkan kekuasaan; ini adalah hasil dari sebuah revolusi dipimpin oleh keturunan Bani Abbas dengan dukungan para pemberontak yang sudah lama menentang dinasti Bani Umayyah.
Perubahan itu sukses untuk menutup kekuatan Bani Umayyah yang telah memerintah selama 90 tahun.
Seorang muda berdarah Bani Umayyah dengan nama 'Abd al-Rahman berhasil melewati sergapan Bani Abbas dan tiba di Spanyol.
Di sana ia sukses menjabat sebagai Amir dan Kepala Pemerintahan Spanyol, oleh karena itu dikenal dengan julukan 'Abd al-Rahman al-Dakhil yang berarti "yang baru tiba."
Perkembangan Islam di Spanyol
Pertumbuhan Islam di Spanyol bisa dikelompokkan menjadi enam tahap, yakni:
• Tahap Awal (711-755 M)
• Zaman Kedua (755-912 M)
• Tahap Ketiga (912-1013 M)
• Tahap Empat (1013-1086 M)
• Zaman Ke Lima (1086-1248 M)
• Periode Keenam (1248-1492)
Dalam tahap awal, Spanyol dikuasai oleh para wali yang dipilih oleh khalifah dari dinasti Bani Umayyah dengan pusat kekuasaan mereka di Damaskus.
Dalam masa kedua ini, Spanyol diperintahkan oleh seseorang dengan gelar āmir (panglima atau gubernur), namun masih bertanggung jawab terhadap otoritas pusat dalam pemerintahan Islam yang ketika itu dikendalikan oleh khalifah Abbasiyyah dari Baghdad.
Dalam masa ketiga, Spanyol dikendalikan oleh pemimpin yang memiliki gelar khalifah.
Dalam tahap keempat, Spanyol pecah menjadi lebih dari tiga puluh negeri kecil yang dipimpin oleh para raja kelompok atau disebut juga sebagai Al-Mulk al-Tawaif.
Dalam tahap kelima ini, walaupun Spanyol Islam masih terbagi menjadi berbagai kerajaan, ia berhasil menguatkan dirinya melalui penguasa dari dinasti Murabiţūn dan Muwahidūn yang sangat berpengaruh.
Dalam masa ketujuh ini, Islam hanya menguasai wilayah Granada yang terletak di bawah kekaisaran Bani Ahmar.
Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, serta Cordoba adalah tiga kota yang menjulang sebagai sentra peradaban global pada masa tersebut.
Kemajuan Islam di Spanyol dicirikan oleh sejumlah kemajuan dalam bidang ilmiah serta konstruksi bangunan.
Bagi disiplin ilmu pengetahuan seputar area tersebut meliputi:
• filsafat
• seni
• sastra
• agama
• sains
Untuk pembangunan fisik seperti:
• pembangunan kota
• pembangunan istana
• pembangunan masjid
• pembangunan pemukiman
• pembangunan taman-taman
Proyek pembangunan yang mengagumkan ada di tempat:
• kota al-Zahrā
• masjid Cordova
• Istana Ja'fariyah di Zaragoza
• masjid Sevilla
• tembok Toledo
• istana al-Ma'mūn
• Istana Al-Hamra di Granada
Cordova didirikan dan dipercantik dengan adanya jembatan-jembatan yang terbentuk di atas Sungai yang melintasi pusat kota, ditambah dengan taman-taman indah serta istana-istana mewah.
Granada menjadi benteng pertahanan akhir bagi kaum Muslimin di Spanyol, di sini terdapat Istana Al-Hambra yang memesona dan mewah.
Di samping itu, tersedia juga berbagai struktur populer lainnya, antara lain:
• menara Giralda
• Alcazar Sevilla
• Menara Emas Torre del Oro
Kemajuan ilmu pengetahuan selama masa pemerintahan Bani Umayyah di Andalusia
Spanyol menghasilkan pakar-pakar Muslim dari berbagai disiplin ilmu, antara lain:
• Fiqh: Ziyād ibn 'Abd al-Rahman, Munzir ibn Sa'id al-Balūti, Abu Bakr ibn al-Qutiyyah, serta Ibn Hazm.
• Bahasa dan Sastra: Ibn Malik, Abu 'Ali al-Sybli, Ibn Sayyidin, Ibn 'Abd al-Rabbihi dll.
• Bidang Seni dan Musik: al-Hasan ibn Nāfi'
• Bidang Filsafat: Ibn Bajah, Ibn Tufayl, Ibn Rushd
• Bidang Ilmu: 'Abbās ibn Farnās, Umm al-Hasan ibn Abi Ja'far
• Bidang Sejarah: Abu 'Ubayd Abdullah bin 'Abd al-'Azīz al-Bahri, Abu Hamid Muhammad al-Mazini, Ibnu Khaldun
Mengambil Harga-nilai Islam dalam Sejarah Keluarga Umayyah di Andalusia
Berikut sejumlah pelajaran yang bisa diambil:
• Pelajaran dari pengalaman baik dan buruk dalam sejarah digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan diri dalam menghadapi hidup serta meruntuhkan fondasi peradaban.
• Berbagai teori dalam sejarah kebudayaan Islam bisa digunakan serta diberlakukan untuk menyelesaikan tantangan hidup pada zaman saat ini maupun era mendatang.
• Merasakan cinta dan rasa bangga terhadap budaya Islam di zaman dahulu
• Kematurityaan dalam berpikir bisa dikembangkan
• Terlibat dalam kegiatan pemeliharaan warisan budaya
• Gairah untuk menemukan dan memperluas wawasan bisa dikembangkan
• Mengembangkan spirit dan dorongan untuk peningkatan kinerja.
Temukan materi pembelajaran untuk berbagai subjek di bawah Kurikulum Merdeka melalui klik Anda. Di Sini
Peroleh pula kabar utama serta data>Data yang menarik dengan menyentuh klik di sini. Google News
Tidak ada komentar
Posting Komentar