Menyediakan informasi lengkap dengan rincian yang mendalam mengenai peristiwa terkini.

Sejarah Berubah: Islamic Center Aceh Singkil yang Ditolak Kini Akan Menjadi Sekolah bagi Rakyat

Laporan Oleh Dede Rosadi Untuk Aceh Singkil

, SINGKIL - Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon menciptakan terobosan baru di awal periode kepengurusannya.

Salah satunya mengubah bangunan bekas Islamic Center di Pangkalan Sulampi, Kecamatan Suro, menjadi Sekolah Rakyat.

Tindakan tersebut bertentangan dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang membuka Sekolah Rakyat.

Program Sekolah Rakyat itu adalah layanan pendidikan tanpa biaya untuk anak-anak dari rumah tangga yang kurang mampu serta sangat membutuhkan bantuan keuangan.

Acara ini berfungsi untuk memungkinkan anak-anak dari keluarga tidak mampu dan sangat tidak mampu meraih pendidikan yang pantas serta bermutu.

Bukan semata-mata omongan, Bupati Aceh Singkil yang akrab dipanggil Oyon langsung mengambil tindakan untuk mewujudkan tujuan itu.

Dimulai dengan mendampingi Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah melakukan pengecekan lapangan pada Bulan Ramadhan tahun 1446 Hijriah yang lalu.

Melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan kompleks Islamic Center.

Terakhir, Pemerintah Aceh Singkil mengirimkan Plt Sekda Aceh Singkil, Edy Widodo, Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil, Suyatno, serta beberapa petugas lainnya sebagai wakil-wakil yang diundang oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Acara tersebut mencakup pemberian tanda tangan pada notulen yang mengklarifikasi usulan Sekolah Rakyat di Kabupaten Aceh Singkil.

"Baru saja kembali dari Jakarta, kami diinstruksikan oleh Bpk. Bupati untuk hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Kemensos," ungkap Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil, Suyatno.

Suyatno menyatakan bahwa Sekolah Rakyat dijadwalkan akan mulai pada awal tahun ajaran 2025/2026.

"Target yang disampaikan oleh Pak Bupati telah dimulai pada awal tahun ajaran baru ini," ungkap Suyatno.

Kisah Islamic Center

Meski cat pada Gedung Islamic Center sudah mulai memudar, gedung ini tetap terlihat megah bila dilihat dari Jembatan Lae Petal yang berada di atasnya.

Pemerintahan di Aceh mengembangkan proyek tersebut dari tahun 2007 hingga 2012.

Bupati Aceh Singkil saat itu, yaitu almarhum Makmur Syahputra, pernah menetapkan target untuk meresmikan Islamic Center sebelum ia mengakhiri masa jabatannya.

Sayang sekali sampai beliau wafat pada tanggal 15 Oktober 2011, satu tahun sebelum periode kepengurusannya berakhir, upaya untuk menggelar acara pengambilan sumpah tidak berhasil direalisasikan.

Ini terjadi karena pembangunan Islamic Center belum rampung sampai H Makmur Syahputra meninggal dunia.

Pada tahun 2012, saat Safriadi terpilih sebagai Bupati Aceh Singkil, timbul sebuah harapan segar.

Setelah menempuh perjalanan panjang dan bertahan lama, proyek besar yang direncanakan dalam jangka waktu beberapa tahun pun akhirnya rampung.

Pada era kepengurusan Safriadi sebagai Bupati Aceh Singkil dari tahun 2012 hingga 2017, ia mengubah bangunan bekas Islamic Center menjadi sebuah pesantren modern yang terintegrasi.

Pondok pesantren modern yang disatukan itu dinamai sebagai Syekh Abdurrauf As Singkili.

Disayangkan sekali pesantren modern terpadu Syekh Abdurrauf As Singkili baru memiliki usia kira-kira tiga tahun dan secara resmi ditutup di tahun 2019.

Alasannya karena tidak adanya dana untuk biaya operasional.

Saat Aceh Singkil berada di bawah kepemimpinan Dulmusrid, timbul ide untuk mengubah bangunan bekas Islamic Center menjadi sebuah pesantren khusus penghapalan Al-Qur'an bernama Pesantren Tahfidz Qur'an.

Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil bekerja sama dengan Yayasan Tahfidz Qur'an Sulaimaniyyah untuk merubah bangunan bekas Islamic Center menjadi sebuah pesantren khusus hafalan Al-Qur'an.

Yayasan Sulaimaniyyah telah mengunjungi situs tersebut pada tanggal 5 Juli 2019, namun proyeknya akhirnya tidak jadi direalisasikan.

Alasannya dikait-kaitkan dengan pandemik Covid-19 yang mengacaukan segalanya.

Harapannya mulai bangkit saat Safriadi menjabat sebagai Bupati Aceh Singkil untuk masa jabatan 2025-2030 dan memanfaatkannya untuk menghidupkan kembali gedung bekas Islamic Center tersebut.

Semoga saja program Sekolah Rakyat yang berlokasi di bekas gedung Islamic Center dapat direalisasikan.

Harapannya menjadi kenyataan karena Bupati Safriadi terkenal tekun dalam merealisasikan program-program yang sudah ia tetapkan. Semoga !(*)

Tidak ada komentar

Posting Komentar