Ternyata hukuman menabur tanaman yang sudah tua pun berlaku dalam agama Islam. Ini disebut sebagai hukum sebab dan akibat.
Dalam agama Islam, Al-Qur'an menyampaikan dengan jernih dan tegas mengenai topik tersebut.
Secara keseluruhan, frasa yang Anda gunakan mendeskripsikan perilaku, attitud, serta pilihan yang kami lakukan. Di sisi lain, hasil merupakan konsekuensi langsung dari perilaku dan attitud itu sendiri.
Peraturan Islam tentang apa yang Anda tanam adalah sesuatu yang akan Anda panen, ini dikenal sebagai hukum dzarrah. Istilah hukum dzarrah berasal dari kata dzarrah dalam Al-Quran, yang melambangkan butiran serbuk yang amat halus.
Allah menyebutkan bahwa kebaikan setara dengan dzarrah dan juga keburukan setARA dengan dzarrah akan mendapatkan balasan yang sesuai.
Allah SWT mengatakan dalamQS. Al-Zalzalah ayat 7-8:
Maka siapa pun yang melakukan kebaikan seberat biji zarah akan melihatnya, dan siapa pun yang melakukan kejahatan seberat biji zarah juga akan melihatnya.
Artinya: "Oleh karena itu, barangsiapa melakukan kebajikan bahkan setinggi-tingginya seperti butir pasir, niscaya ia akan menyaksikannya. Demikian pula, siapapun yang berbuat kerusakan senilai dengan butir pasir pun, pasti akan menemui balasannya."
Pada pasal lain, Allah menggarisbawahi bahwa semua tindakan seorang Muslim harus dipertanggungjawabkan dan menjadi kewajiban untuk percaya akan hal ini.
Di dalam Surah Al-Isra ayat 7, Allah SWT memerintahkan:
Jika kamu berbuat baik, maka itu adalah kebaikan untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu bersikap buruk, akibatnya akan kembali kepadamu juga. Maka ketika janji hari terakhir datang, mereka akan merendahkan wajahmu dan masuk ke dalam mesjid sebagaimana saat pertama kali memasuki tempat tersebut, serta menghancurkan apa yang telah dibuat orang-orang zalim dengan cara paling hancur lebur.
Artinya:
Apabila engkau melakukan kebaikan, maka manfaatnya akan kembali kepada dirimu sendiri. Namun apabila engkau melakoni perbuatan buruk, kerugiannya pun hanya pada dirimu. Pada saat hukumannya tiba lagi, Kami menghidupkan lawan-lawanmu guna merubah penampilanmu menjadi suram; kemudian mereka masuk ke dalam mesjid (Masjidil Aqsa), seperti saat pertama kalinya mereka memasuki tempat tersebut, dan mereka mencemarkan segala sesuatu yang dikuasainya.
Di samping itu, Allah pun menyatakan bahwa jika seorang manusia mengalami suatu kejahatan dari pihak lain, ia berhak untuk menunjukkan pengampunan daripada membayar balik dengan kejahatan tersebut.
Pilih memberikan maaf itu disertai dengan janji imbalan yang melimpah.
Di dalam surat Asy-Syura ayat 40
Allah SWT berfirman:
Dan balasan atas kejahatan adalah hukuman yang serupa dengannya. Siapa pun yang mengampuni dan berbuat baik, maka pahala itu terletak di tangan Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Maknanya: "Balas terhadap perbuatan buruk adalah dengan tindakan serupa. Namun, barangsiapa mengampuni dan berbuat baik kepada orang yang telah bersalah, maka ganjarannya akan diberikan oleh Allah. Sungguh, Dia tidak senang dengan mereka yang zalim."
Aturan Penanaman Tanamantan di Hadis
Seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an, Nabi menyatakan bahwa setiap tindakan manusia akan menerima ganjaran yang sepadan dari Allah SWT.
Berikut ini termasuk hadits yang menerangkan
Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantunya. Siapa pun yang meringankan beban seorang Muslim, niscaya Allah juga akan mengurangi bebannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi kesalahan seorang Muslim, nanti dihari kiamat Allah lah yang menutupinya. [Diriwayatkan oleh Muslim].
Artinya:
"Siapakah pun yang memenuhi keperluan sahabatnya, maka Allah akan memenuhi keperluannya sendiri. Siapalah saja yang meringankan beban seorang Muslim, niscaya Allah juga akan meredakan penderitaannya di masa akhir hayat saat Hari Kiamat. Bagi orang yang menyembunyikan kekurangan seorang Muslim, sungguh Allah akan menyembunyikannya pada hari pengadilan itu." (HR Muslim no. 2580).
Hadits lainnya:
Barang siapa yang menegakkan kembali kemuliaan saudaranya, Allah akan menghapus api neraka dari wajahnya pada hari kebangkitan. [Diriwayatkan oleh Ahmad]
Artinya:
"Siapakah pun yang melindungi kemuliaan seorang Muslim, niscaya Allah akan memelihara mereka terlepas dari api neraka di hari akhir." (HR Ahmad 45/528 no: 27543)
Berikut adalah beberapa hadis yang menggambarkan tentang penyebab dan dampak dari menabur biji.
Kedua hadits tersebut secara mendasar menggarisbawahi bahwa setiap tindakan yang kita ambil (menanam) akan selaras dengan hasil yang akan kita peroleh (bertuai) sebagai akibat dari tindakan itu sendiri. Segala pengetahuan kembali kepada Allah SWT. (lis/berbagai sumber)
Tidak ada komentar
Posting Komentar