Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai hari dengan penurunan drastis sebesar 598,558 poin atau merosot 9,19% menjadi level 5.912,06 saat pasar buka pada Selasa (8/4). Bursa Efek Indonesia (BEI) kemudian menghentikan sementara aktivitas jual beli tersebut. trading halt ) dari jam 09:00 WIB sampai 09:30 WIB.
Maximilianus Nico Demus, yang menjabat sebagai Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, menyatakan bahwa penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari itu disebabkan oleh tarif balasan impor dari Amerika Serikat terhadap produk Indonesia senilai 32%.
"Sebab Kebijakan Tarif Resiprokal ini mempengaruhi seluruh negara," jelas Nico kepada , Selasa (8/4).
Nico mengatakan bahwa sentimen domestik belum cukup kuat untuk mengimbangi tekanan global pada indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.
Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Pasar Global di Bank Maybank Indonesia, mengatakan bahwa penyebab utamanya tetap berasal dari aspek global yang mempengaruhi gerakannya saat ini dalam indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Investor luar negeri mengidentifikasi potensi risiko di emerging market seiring dengan pertumbuhan di Indonesia, maka para investor asing segera mengambil tindakan profit taking .
"Memang hal ini menyebabkan penurunan yang cukup besar pada IHSG begitu kita melihatnya," jelas Gunarto.
Kata Gunarto, profit taking Investor diprediksi akan ramai bergerak dalam satu hari ini (8/4). Namun, ia mengatakan bahwa masih ada sedikit harapan bila pemerintah telah menjalin negosiasi dengan Amerika Serikat tentang perang tarif yang dikeluarkan oleh Trump.
"Ketika menerima sinyal positif dari aspek global, khususnya setelah pemerintah (RI) menyelesaikan negosiasi terkait perang dagang dengan AS, maka ada peluang bagi IHSG untuk memperkuat posisinya lagi," jelas Gunarto.
Tidak ada komentar
Posting Komentar